Sebuah kisah antara hidup dan mati di laut Atlantik. Sebuah kapal layer paket berlayar dari Liverpool menuju New York pada awal bulan 1856 membawa surat, bahan baku, dan beberapa penumpang yang sebagian besar adalah emigrant Irlandia. Perjalanan yang tadinya mengembang harapan akan kehidupan di tanah baru harus patah oleh gunung es lautan yang sudah sejak lama menjadi momok dunia pelayaran. Empat sekoci diturunkan dan tak pernah lagi terdengar kabarnya. Sekoci terakhir sebelum kapal itu benar-benar tenggelam berangkat dengan sedikit biskuit, air, dan 13 jiwa. Namun hanya ada satu orang yang selamat. Buku ini memuat kisahnya. Berdasarkan artikel surat kabar, catatan para awak, arsip keluarga, serta catatan harian satu-satunya korban selamat, Brian Murphy merangkum sembilan hari mengerikan dari 13 nyawa yang terombang-ambing dalam bekunya Atlantik. Adrift mendorong pembaca hingga ke tepian rasa kemanusiaan di mana setiap keputusan dan perlakuan yang diambil bisa menjadi dasar hidup dan mati.